and after all this time

hai selamat malam semuanya.

gak berasa, udah lama banget gue gak nulis. sayang sebenernya, banyak moment yang gak bisa gue share disini. menyesal sungguh.

hari ini, akhirnya hati gue tergerak untuk menulis lagi disini.

ada hal yang bikin gue mendadak semangat untuk nulis. yang mana nantinya, ketika gue tua bisa gue baca ulang kembali tulisan gue malam ini.

tulisan terakhir gue di blog ini, gue putus sama rakha. mendekati akhir tahun 2017 adalah anniversary hubungan gue & rakha yang ke 5 tahun, kemudian hubungan itu berakhir. dari kejadian ini banyak banget pelajaran di hidup gue. ternyata selama 5 tahun itu, gue gak bisa menghargai orang yang sayang banget sama gue. hidup gue hancur tanpa dia. gue cuma bisa pasrah dan berusaha ikhlas untuk nerima kenyataan kalau kami benar-benar berakhir.

ternyata tuhan punya jawaban yang terbaik.

setelah sama-sama bertemu dengan orang yang salah dan saling introspeksi diri, akhirnya dia kembali lagi ke gue. tahun 2018 bulan mei, dia benar-benar kembali lagi ke gue, sampai sekarang.

kembali ke point, ke alasan kenapa gue mendadak mau nulis lagi disini 

kemarin, gue silaturahmi ke rumah rakha setelah hampir 3 bulan gak pernah main (semenjak covid-19 menyerang, semoga segera pulih indonesiaku). lebaran tahun ini memang terasa berbeda 360 derajat karena adanya pandemi ini.

seperti biasa, setiap gue ke rumah rakha pasti dia mendadak ninggalin gue tidur. gue, bapaknya dan mamahnya ada di depan tv & dia di ruang tamu. tiba-tiba, suaranya rakha gak ada dan betul aja bung, dia tertidur.

mendadak, bapaknya nanya ke gue tentang hubungan gue & rakha, mau sampai kapan pacaran? bisakah kalian bayangkan. pertanyaan serius ini ditanyakan sama orangtua pacar ke gue, dan si pacar justru asyik tertidur sendirian. sejujurnya semenjak gue & rakha balikan pas lebaran di tahun 2018, bapaknya juga udah pernah nanyain hal ini. tapi kali ini, pertanyaannya benar-benar to the point.

kurang lebih begini percakapan antara gue (G) - om ale (O-A) - tante yuly (T-Y)

O-A : eka, gak pengen menua bersama rakha?
G : *terkejut* *demi tuhan gue gak bohong, om ale langsung ngomong begini*
O-A : makanya, nikah. udah punya rencana mau kapan nikahnya? sekarang kalian umurnya berapa sih?
G : eka udah 24 tahun om
O-A : udah pernah tanya ke rakha belum, kalian mau nikahnya kapan?
G : pernah om, tapi kita ngerencanainnya buat dp rumah dulu. baru deh nikah
O-A : loh, jangan. sekarang pikirin untuk nikahnya dulu. masalah tempat tinggal, itu gampang eka, pasti nanti ada jalannya. sekarang, kalau memang kalian sudah sama-sama yakin, nunggu apa lagi? om maunya kalian nikah secepatnya. tahun depan gimana eka?
G : targetnya sih emang 25 tahun om, tapi itu paling cepat. jadi kalau belum mencapai target (tabungan), berarti 26 atau 27 om...
O-A : om gak ingin kalian lama-lama eka. kalian pacaran kan udah lama banget, mau nungguin apa lagi emangnya
G : iya om, nanti eka omongin lagi sama rakha
O-A : sekarang om tanya ke eka, ini tolong dijawab sejujur-jujurnya, kalau eka diajak nikah sama rakha sekarang, eka mau gak? *demi tuhan yah om ale ngomong begini ke gue*
G : ditanya mau apa gak, jawaban eka jelas mau om *sambil nyengir-nyengir gue ngomong begini*
O-A : tuh kan, yaudah kalian sekarang nabung untuk nikah yah, jangan ditunda kelamaan. makin cepat makin baik
T-Y : nanti acara tukar cincinnya, keluarga inti aja kali yah
G : *GUE GAK NYANGKA TANTE YULY LANGSUNG NGOMONG BEGINI DONG*
O-A : iya mah. untuk gedungnya, coba kalian cari info dari sekarang. nanti om juga tanya-tanya ke teman

seperti itu kira-kira pembicaraan gue kemarin bersama kedua orangtuanya rakha. bisa bayangkan cewek disidang sama orangtua cowoknya masalah pernikahan dan si cowok tidur di sofa, mendengkur.

dan sekarang, target gue dan rakha langsung berubah. yang semula nabung untuk dp rumah tahun depan menjadi nabung untuk uang resepsi pernikahan. bismillah semoga tahun depan tabungan kami cukup. kalau pun belum, semoga ada jalan lain dari tuhan :)



Comments

Popular Posts