TERNYATA BUKAN ADEK GUE

Di hari Minggu sekitar pukul 13.00 wib nyokap gue membawa secangkir kopi ke ruang tamu.

Ada gue, nyokap, dan Oman. Oman adalah adik sepupu gue yang berusia 2 tahun dan merupakan kakak dari adik kembarnya, O'im. Gue gak mau ceritain lagi tentang adik sepupu gue secara rinci, soalnya gue juga udah pernah bahas dia di blog gue. Entah yang mana, gue juga udah lupa.

Kemudian, nyokap gue kembali lagi ke depan kulkas dan balik lagi ke ruang tamu dengan membawa 1 buah richeese nabati blueberry. Pertama, dia membagi setengahnya ke Oman. Dan gue gak dikasih. Kemudian, gue mencoba meminta (yang tentu aja dengan paksa) ke nyokap, dan dia ngasih (tentu saja dengan ukuran yang tidak besar) gue gak patah semangat gitu aja. Gue minta tuker punya gue (1cm) dengan punya Oman (6cm). Tentu saja, anak kecil dimana-mana itu polosnya bukan main. Dengan senyum yang tulus, dia berikan ke gue.

Jujur aja, richeese nabati blueberry jadi bener-bener enak setelah berhari-hari dimasukin kulkas. Soalnya, richeese yang nyokap gue bawa itu asalnya dari kulkas, yang udah berhari-hari gak dimakan sama adik gue. Yap, itu richeese punya adik gue.

Kemudian nyokap ke meja belajar adik gue, dia nemu uang 1500 rupiah, berupa 1 koinan seribuan dan lima ratusan (yang tentu aja itu milik adik gue yang dia simpen di meja belajar dan berhasil diembat ibunya sendiri). Dia nyuruh gue beli richeese nabati blueberry ke warung. Kemudian, berangkatlah gue ke warung.

Nyokap kayaknya kecewa, richeese nabati blueberrynya mungkin gak seenak tadi. Dengan cerdas, gue taruh richeese gue ke kulkas dengan niat mau gue makan 2 atau 3 hari lagi, supaya rasanya kayak yang tadi nyokap gue embat dari kulkas (yang tentu saja itu punya adik gue).

Tadi siang, gue kelabakan. Gue buka kulkas, gue cari richeese nabati blueberry gue yang ternyata hilang. Gue nyuci piring sambil marah-marah. Gue masih geregetan aja, siapa sih yang makan richeese gue yang sengaja gue taruh di kulkas berhari-hari supaya rasanya jadi lebih enak sehingga nyokap gue segitu sekutnya pas dia makan gak tentram karena harus berbagi secara paksa dengan gue dan Oman.....

"Lo makan richeese gue, dek?" (Gue)

"Hah?" (Adek Gue)

"Iya, lo makan richeese gue kan?"

"Apaan sih." (Adek Gue)

"Di kulkas, richeese gue yang di kulkas. Lo makan?" (Gue)

"Enggak." (Adek Gue)

Okay. Emang kayaknya bukan dia yang makan. Di kamar, tiba-tiba gue kepikiran nyokap. Jangan-jangan...............

"Ibu makan richeese punya Eka?" (Gue)

"Enggak tuh, dedek kali." (Nyokap)

Jam 15.00
Bokap pulang ke rumah, dia buka kulkas, dan gue berdiri di sebelahnya.

"Ayah makan wafer Eka gak?" (Gue)

Bokap nengok ke gue dan senyum-senyum. Seperti biasa, disaat dia mengambil makanan milik anaknya dan anaknya mulai sadar bahwa yang mengambil makanan itu adalah ayahnya sendiri, dia tersenyum.

"Hehehe, iya. Semalem. Abisan laper." (Bokap)

Kemudian, dia tutup kulkas dan mengambil kunci motor. Lalu keluar rumah.

TAMAT

Comments

Popular Posts